HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA PASIEN JANTUNG KORONER

Latar Belakang : Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit multifaktorial atau warisan. Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan PJK adalah kebiasaan merokok. Meski bahaya merokok sudah diketahui secara luas, namun jumlah perokok di Indonesia tidak berkurang. Merokok merupakan salah satu faktor perilaku terpenting pada penyakit jantung. Berhenti merokok tidak hanya memerlukan motivasi yang tinggi, tetapi juga perlu didampingi oleh kontrol diri. Kontrol diri dan motivasi yang rendah menyebabkan perilaku yang tidak terkontrol dan perilaku negatif seperti merokok. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan motivasi berhenti merokok pada pasien jantung koroner. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi dan Cross-sectional, uji statistic Spearman Rank. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan 100 orang. Data yang diambil menggunakan instrument berupa kuesioner kontrol diri dan kuesioner motivasi berhenti merokok. Hasil : Hasil uji statistik menunjukan bahwa kontrol diri dari pasien jantung koroner sebagian besar berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 86 orang atau sebesar 86%. Motivasi berhenti merokok pasien jantung koroner sebagian besar berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 85 orang atau sebesar 85%. Hasil analisis spearman rank menunjukan bahwa nilai significancy (p) sebesar 0,019 (pKesimpulan : Terdapat hubungan antara kontrol diri dengan motivasi berhenti merokok pada pasien jantung koroner. Kontrol diri dan motivasi berhenti merokok responden sebagian besar berada pada kategori tinggi.