GAMBARAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA BOARDING SCHOOL DI YOGYAKARTA

Latar Belakang: Banyaknya kasus bullying yang terjadi pada remaja boarding school menimbulkan dampak pada fisik, psikologi sehingga membuat remaja tidak betah di sekolah dan asrama. Boarding school rentan insiden bullying daripada sekolah umum karena siswanya lebih sering berinteraksi satu sama lain baik di asrama maupun sekolah.
Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran perilaku bullying pada remaja di boarding school di Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 8 remaja dan 3 guru boarding school yang ditentukan dengan purposive sampling. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, peer debriefing & thick description. Analisa data menggunakan open code 4.03
Hasil: Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bullying pada remaja diantaranya bentuk fisik, pergaulan remaja, sikap emosional remaja, riwayat bullying, senioritas, dan hukuman bullying yang diterapkan tidak efektif. Hal tersebut mempengaruhi perilaku bullying dalam bentuk bullying fisik, verbal, dan relasional. Perilaku bullying mendorong respon dan strategi koping. Dalam menyikapi kejadian bullying, sekolah membuat kebijakan dan melakukan upaya pencegahan. Perilaku bullying menimbulkan dampak fisik, psikologis, dan akademik bagi pelaku dan korban.
Kesimpulan: Perilaku bullying yang terjadi pada remaja di boarding school meliputi bullying fisik, bullying verbal, dan bullying relasional. Hal ini menimbulkan dampak secara fisik, psikologis, dan akademik, sehingga memerlukan perhatian dari semua pihak termasuk sekolah. Sekolah diharapkan untuk memberikan sosialisasi terkait bullying dan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah untuk mencegah kejadian bullying yang berulang.