PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK PADA PERJANJIAN PENGALIHAN HAK CIPTA LAGU DARI PENCIPTA KEPADA LABEL REKAMAN

Penelitian ini disusun berdasarkan fakta dimana masih banyaknya Pencipta lagu yang mengalami kerugian saat mengalihkan ciptaannya dengan perjanjian jual-beli putus. Karena pelaksanaan perjanjian yang tidak sesuai dengan UU No.28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mencari tahu bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak dalam perjanjian jual putus dan apa akibat hukum terhadap para pihak dengan mengalihkan ciptaanya dengan perjanjian jual putus. Penelitian hukum ini menggunakan metode normatif-empiris yang menggunakan responden seorang Pencipta lagu dan Label Rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pihak telah memperoleh perlindungan hukum yang bersifat preventif dan represif. Perlindungan hukum tersebut bersumber dari akta perjanjian dan juga UU No.28 Tahun 2014. Namun, klausula mengenai jangka waktu perjajian yang tidak menerangkan de ngan jelas kapan berakhirnya perjanjian, tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 18 UU No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, mengenai jangka waktu jual-beli putus. Akibat hukum dari transmisi hak cipta dengan jual-beli putus menurut Pasal 18 UU No.28 Tahun 2014 yaitu, Label Rekaman hanya dapat menguasai kepemilikan atas lagu selama 25 tahun saja. Label Rekaman tidak dianggap sebagai pencipta atas lagu yang dibelinya melainkan hanya sebagai pemegang hak cipta lagu saja. Sehingga label rekaman tetap harus mengembalikan penguasaan hak ekonomi kepada pencipta.