ADVOCACY OF VARIOUS INDONESIAN PARTIES TO STOP CASES OF ORDER BRIDES FROM CHINA

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan advokasi berbagai pihak Indonesia dalam menghentikan kasus pengantin pesanan dari Tiongkok. Penelitian ini menggunakan teori advokasi dengan model segitiga koordinasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penulis mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang telah ditulis atau ditemukan dalam buku, laporan resmi pemerintah, situs web, wawancara dan informasi relevan lainnya yang terkait dengan pengantin pesanan. Artikel ini menunjukkan bahwa melalui model segitiga koordinasi advokasi, koordinasi antar aktor dalam advokasi sangat penting untuk mewujudkan perubahan kebijakan publik yang sesuai dengan kepentingan masyarakat luas. Setiap aktor adalah satu sama lain, mereka memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Membangun dan memperkuat jaringan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas kerja di masyarakat. Hasil dari advokasi yang dilakukan adalah dengan dibuatnya Rancangan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas pelaksanaan peran serta masyarakat dalam rangka Pencegahan Perdagangan Orang dan Penanganan Korban Perdagangan Orang, khususnya pengantin pesanan di masa depan.