MODEL PENTAHELIX BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) "MAJU MANDIRI" DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI LOKAL DESA WISATA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Penggunaan model pentahelix merupakan kolaborasi dari beberapa unsur, diantaranya: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. Model pentahelix pertama disahkan menjadi Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia No. 14 Tahun 2016. Mengenai pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan. Bidang pariwisata merupakan sumber pendapatan yang potensial dan dapat dijangkau komunitas di pedesaan. Pariwisata dalam pengelolaannya perlu dilakukan secara profesional. Desa wisata lewat pembangunan BUMDes Maju Mandiri cukup banyak memberikan dampak positif yang signifikan setelah hancurnya sektor pariwisata akibat pandemi covid-19.Penelitian jenis kualitatif pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif mampu menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian. Penelitian kualitatif berbentuk tertulis, didapatkan dari kata-kata lisan informasi yang didapat dari narasumber yang diamati. Sehingga mendapatkan data yang aktual dari narasumber. Penelitian kualitatif memperoleh gambaran mendalam mengenai konsep pentahelix dan kolaborasi BUMDES yang dilakukan di desa wisata. Guna untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa wisata.BUMDes Maju Mandiri didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wisata Bejiharjo. Berfokus pada pengelolaan dan pengembangan potensi wisata yang ada di Desa Bejiharjo dan sekitarnya. Peran Pemerintah memberikan pendanaan kepada BUMDes Maju Mandiri dan memfasilitasi koordinasi antara Aktor lainnya serta menciptakan regulasi untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Bisnis, berperan sebagai mitra bagi BUMDes Maju Mandiri mengelola aspek operasional dan pemasaran. Akademisi melakukan penelitian dan memberikan pelatihan untuk BUMDes Maju Mandiri dalam pengelolaan pengelolaan dan pemasaran produk unggulan serta pengembangan produk wisata. Partisipasi aktif masyarakat Desa Wisata dalam memiliki pengaruh kuat dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya lokal. Masyarakat mengambil peran sebagai pemandu wisata, mengadakan acara budaya, dan menjaga kelestarian lingkungan serta budaya lokal. BUMDes Maju Mandiri menggunakan platform media sosial untuk memperluas jangkauan dan mempromosikan daya tarik Desa Wisata dan promosi produk unggulan Desa. Peningkatan pengunjung mulai tampak dimasa endemi covid-19,  dari awalnya hancur karena pandemi.Program-program yang ada dan kerjasama-kerjasama sudah ada menunjukkan BUMDes Maju Mandiri terus bergerak dan berinovasi secara efektif, meskipun perlahan. Untuk kedepannya diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan lebih luas dan maksimal sehingga pembahasan mengenai desa wisata, BUMDes dan kolaborasi aktor dapat dianalisis lebih dalam sehingga menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan kedepannya.