MUHAMMAD FATCHURIZA PARTISIPASI PUBLIK DELIBERATIF BERBASIS WEBSITE DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DAERAH (Studi Kanan di Dinas Perizinan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2014). S2 thesis, UNSPECIFIED.
PENDAHULUAN.pdf
Download (3MB)
ABSTRAK.pdf
Download (986kB)
BAB.1.pdf
Download (4MB)
BAB.2.pdf
Download (14MB)
BAB.3.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
BAB.4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (7MB)
BAB.5.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (23MB)
BAB.6.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Partisipasi merupakan salah satu unsur penting yang harus diperhatikan dalam kebijakan. Oleh karena itu pelaksanaan partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan haruslah diatur secara lebih jelas. Pemerintah Kabupaten Sleman konsisten mengelola aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi atau biasa disebut e-government. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis berbagai hal terkait dengan pelaksanan partisipasi publik deliberatif berbasis website (2) Menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan partisipasi publik deliberatif berbasis website di Dinas Perizinan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman tahun
2014.
Penelitian ini menitikberatkan pada penelitian lapangan dan metode yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif analisis kualitatif dan kuantitatif. Data terutama diperoleh dari responden dengan teknik purposive sampling, didasarkan dari kuesioner dan hasil wawancara sebagai data primer, disamping itu juga dilengkapi dengan data sekunder. Hasil penelitian, penelitian yang didapat menunjukkan bahwa pelaksanaan partisipasi masyarakat Kabupaten Sleman dalam perumusan kebijakan sudah berjalan dengan baik dan berada tingkat Consultation (konsultasi) serta ada tahapan Inclusion atau penyertaan. Faktor pendorong adanya kelembagaan, kontinyunitas, sarana dan prasarana yang memadahi. Faktor penghambat: data aduan tidak akurat, keterbatasan SDM dan human error.
Dapat disimpulkan bahwa metode partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan daerah, baru merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, karena tuntutan desentralisasi dalam otonomi daerah yang menghendaki pemerintah berperan bersama stakeholder lain dalam perumusan kebijakan daerah. Saran yang disampaikan supaya di masa mendatang pemerintah berkewajiban meningkatkan fasilitas dari tingkat konsultasi menjadi derajad kekuatan masyarakat (Degree of Citizen Power).
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Partisipasi masyarakat, e-government, kebijakan deliberatif |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Ilmu Pemerintahan S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email pkluin@gmail.com |
Date Deposited: | 20 Nov 2023 06:38 |
Last Modified: | 20 Nov 2023 06:38 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/42869 |