LATIFA PRIHANDINI SUKAMTO (2023) HUBUNGAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA DENGAN FREKUENSI DAN DERAJAT KEPARAHAN MIGRAIN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (316kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (384kB)
Bab I.pdf
Download (377kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (389kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (586kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (352kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (201kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (426kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (692kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (503kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Pendahuluan: Migrain adalah nyeri kepala primer yang menjadi keluhan umum di masyarakat. Gangguan nyeri kepala telah menjadi penyebab kedua gangguan hidup dengan kecacatan selama hampir tiga dekade. The American Migrain Study (AMS) menyatakan bahwa prevalensi migrain pada pria adalah sekitar 6 persen dan pada wanita sekitar 18 persen. Insiden tertinggi terdapat pada kelompok usia 25-55 tahun. Terapi migrain terbagi menjadi terapi abortif melalui obat-obatan dan terapi preventif melalui modifikasi gaya hidup, salah satunya olahraga. Kadar beta-endorfin pada cairan serebrospinal penderita migrain menurun, sedangkan olahraga dapat membantu meningkatkannya. Studi ini diperlukan untuk menganalisis hubungan kebiasaan berolahraga dengan frekuensi dan derajat keparahan migrain.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode cross sectional yang dilakukan terhadap 115 subjek pada rentang usia 19-23 tahun melalui data primer yaitu penyebaran kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman untuk mengetahui kekuatan korelasi dan pola hubungan antara kebiasaan berolahraga dengan frekuensi dan derajat keparahan migrain.Hasil: Analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan hasil yang bermakna antara antara frekuensi olahraga dengan frekuensi terjadinya migrain (p = 0,000, r = -0,525, tingkat korelasi sedang) dan derajat keparahan migrain (p = 0,028, r = - 0,2040, tingkat korelasi lemah). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi olahraga, maka frekuensi dan derajat keparahan migrain akan semakin rendah.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan berolahraga dengan frekuensi dan derajat keparahan migrain.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | migraine, exercise |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Eko Kurnawan |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 07:47 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 07:47 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43104 |