NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA ( STUDI TERHADAP BUKU KI HAJAR DEWANTARA )

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam buku Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan memuat berbagai hal terkait dengan pendidikan. Konsep-konsep pendidikan dalam buku tersebut tidak lepas dari tujuan membentuk manusia berakhlak mulia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dan menganalisis nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, dan 2) Relevansi konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Islam saat ini.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian pustaka dan interpretasi teks dari karya-karya KHD yang telah dipublikasikan sehingga metode yang tepat adalah metode content analisis. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan cara menelusuri dan mengkaji data berupa tulisan pada buku-buku atau karya tulis lainnya. Data primer diambil dari buku berjudul: Karya Dewantara, Bagian Pertama, Pendidikan, disusun dan diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Luhur Perguruan Taman Siswa, Yogyakarta, 1962.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama, nilai-nilai pendidikan Islam tampak pada konsep-konsep berikut. 1) Pendidikan merupakan upaya “pemeliharaan” dengan maksud “memajukan” serta “memperkembangkan” kebudayaan, menuju ke arah keseluruhan hidup kemanusiaan. 2) cara-caranya mendidik atau “peralatan” yang pokok menurut KHD di antaranya: a) memberi contoh (voorbeeld); b) pembiasaan. 3) pancadharma (kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan). 4) Mendidik berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti, 5) Konsep Trikon, 6) Pendidikan diselenggarakan dengan tujuan membantu siswa menjadi manusia yang merdeka dan mandiri, serta mampu memberi kontribusi kepada masyarakatnya, 7) Kecerdasan budi pekerti. Kedua, Relevansi konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Islam saat ini yaitu: 1) konsep “memperkembangkan” kebudayaan, menuju ke arah keseluruhan hidup kemanusiaan. Pendidikan akhlak mulia, 2) Relevansi konsep (a) memberi contoh dan (b) pembiasaan relevan dengan penyampaian ajaran Islam melalui keteladanan dan praktik langsung. 3) Relevansi konsep Pancadharma (kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan) bahwa pendidikan berangkat dari kodratnya untuk tumbuh menjadi pribadi yang merdeka mampu mengembangan kebudayaannya dalam satu bangsa dan mengutamakan kemanusiaan. Konsep pancadharma ini menekankan pada aspek relasi manusia dengan lingkungannya, sedangkan dalam pendidikan Islam lebih luas lagi yaitu mencakup hubungan manusia dengan Tuhannya.