PENGARUH RIWAYAT KEHAMILAN DAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Latar Belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) adalah salah satu cara untuk menilai seberapa sehat suatu negara. Pada tahun 2022, AKB di Indonesia masih tergolong tinggi. Salah satu upaya untuk dapat menurunkan AKB adalah dengan pemberian ASI eksklusif. Keberhasilan ASI eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti halnya riwayat kehamilan yang mencakup paritas, jarak antar kehamilan, perawatan payudara selama hamil, frekuensi pemeriksaan kehamilan, ada tidaknya komorbid, kenaikan berat badan hamil, dan proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tujuan penelitian: Untuk mengetahui adanya pengaruh antara riwayat kehamilan dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional yang dilaksanakan di beberapa posyandu di wilayah Ambarketawang dan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta dengan total subjek penelitian berjumlah 100 orang. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak yang berusia 6 - 24 bulan di wilayah Gamping, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian yang dipilih telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data riwayat kehamilan, IMD, dan keberhasilan pemberian ASI eksklusif diukur dengan pengisian kuesioner yang telah disiapkan. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara riwayat kehamilan dan IMD terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian: Analisis uji Chi Square didapatkan nilai p-value sebesar 0,143(P>0,05) untuk pengaruh riwayat kehamilan berdasarkan komponen paritas terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, nilai p-value sebesar 0,393 (P>0,05) untuk pengaruh riwayat kehamilan berdasarkan komponen jarak antar kehamilan terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, nilai p-value sebesar0,680 (P>0,05) untuk pengaruh riwayat kehamilan berdasarkan komponen frekuensi pemeriksaan kehamilan terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, nilai p-value sebesar 0,818 (P>0,05) untuk pengaruh riwayat kehamilan berdasarkan komponen komorbid terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, nilai p-value sebesar 0,244 (P>0,05) untuk pengaruh riwayat kehamilan berdasarkan komponen kenaikan berat badan hamil terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, yang mana menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara riwayat kehamilan berdasarkan komponen tersebut terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, didapatkan nilai p-value sebesar 0,005 (P0,05) untuk pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusifyang mana nilai ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara IMDterhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh antara riwayat kehamilan berdasarkan komponen paritas, jarak antar kehamilan, frekuensi pemeriksaan kehamilan, komorbid, kenaikan berat badan hamil, dan IMD terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Namun, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara riwayat kehamilan berdasarkan komponen perawatan payudara terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.