HUBUNGAN KEADAAN QUARTER-LIFE CRISIS TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN

Survei Robinson pada tahun 2017 terhadap 2000 milenial di Inggris menunjukkan 56% individu berada pada quarter life crisis. Fenomena quarter life crisis ditandai dengan respon negatif yang tidak mengenakkan serta krisis emosional yang terjadi dalam diri di usia 20-an, disertai rasa ragu atas kemampuan diri sendiri, takut akan kegagalan, perasaan tak berdaya, terisolasi, dan terombang-ambing dalam ketidakpastian. Situasi quarter life crisis yang dirasakan mahasiswa terus menerus menyebabkan timbulnya permasalahan psikologis. Individu yang tidak mampu untuk mengatasi hal tersebut akan sangat memungkinkan terkena permasalahan psikologis seperti stres dan depresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif analitik observational dengan desain cross-sectional untuk mengidentifikasi hubungan tingkat quarter life crisis terhadap tingkat stres pada mahasiswa program studi kedokteran UMY. Total subjek sebesar 141 mahasiswa dengan teknik simple random sampling. Intsrumen penelitian yang digunakan meliputi skala quarter life crisis dan Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat uji Spearman. Mayoritas subjek berada pada tingkat quarter life crisis sedang dan stres normal. Hasil uji bivariat hubungan quarter life crisis dengan stres pada Mahasiswa Prodi Kedokteran UMY menghasilkan nilai p 0,02 (p < 0,05) dan nilai r 0,332. Terdapat hubungan signifikan secara statistik antara quarter life crisis dengan stres pada Mahasiswa Prodi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.