PENGARUH REMUNERASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN RETENSI PERAWAT DI RSU ISLAM CAWAS

Latar belakang: RSU Islam Cawas adalah rumah sakit type D yang ada di Kabupaten Klaten mempunyai perawat 37persen dari karyawan. Perawat adalah SDM yang 24 jam menghadapi pasien, sehingga sangat penting untuk mempertahankan perawat yang berkualitas di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh remunerasi dan motivasi terhadap retensi perawat dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi di RSU Islam Cawas. Metode: jenis penelitian kuantitatif cross sectional. Populasi seluruh perawat di RSU Islam Cawas dan total sampel adalah 70 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh perawat dan dianalisis dengan metode statistik SEM PLS. Hasil dan pembahasan : hasil penelitian menunjukkan R-square pada variabel Kepuasan Kerja adalah 0,499 sedangkan pada variabel Retensi adalah 0,374. Pengaruh remunerasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja sebesar 49,9persen dan pengaruh remunerasi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap retensi sebesar 37,4persen. Koefisien jalur remunerasi sebesar 0,326 dan t-statistic remunerasi terhadap kepuasan kerja sebesar 2,489 serta P values 0,013. Koefisien jalur motivasi sebesar 0,608 dan t-statistic motivasi terhadap kepuasan kerja sebesar 5,427 serta P values 0,000. Koefisien jalur remunerasi sebesar -0,040 dan t-statistic remunerasi terhadap retensi sebesar 0,241 serta P values 0,810. Koefisien jalur motivasi sebesar 0,443 dan t-statistic motivasi terhadap retensi sebesar 2,262 serta P values 0,024. Koefisien jalur kepuasan kerja sebesar 0,234 dan t-statistic kepuasan kerja terhadap retensi sebesar 0,914 serta P values 0,361. Kesimpulan : remunerasi dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja . Remunerasi dan Kepuasan Kerja tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap retensi perawat. Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap retensi perawat. Selain itu kepuasan kerja tidak berperan sebagai mediasi dalam pengaruh remunerasi terhadap retensi, tetapi berperan sebagai mediasi penuh dalam pengaruh motivasi terhadap retensi karyawan.