DEWI SUSILOWATI (2016) PENERAPAN ISBAR DALAM MENINGKATKAN LIMA DIMENSI KOMUNIKASI INTERPROFESIONAL DOKTER DAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU. S2 thesis, UNSPECIFIED.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (612kB)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (2MB)
INTISARI.pdf
Download (473kB)
BAB. I.pdf
Download (4MB)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9MB)
BAB.III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
BAB.IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (6MB)
BAB.V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (888kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (772kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
Kegagalan komunikasi menjadi faktor utamanya. Dapat dilihat bahwa 60-70 % insiden serius telah dilaporkan. Kejadian buruk yang mengakibatkan cacat permanen di Australia, 11% disebabkan oleh komunikasi. Dalam pelayanan kesehatan, risiko yang signifikan berhubungan dengan kurangnya komunikasi dan dianggap tidak memadai di kalangan dokter. Komunikasi ISBAR merupakan suatu teknik komunikasi yang digunakan oleh petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien. Komunikasi interprofesional dalam lingkungan kerja profesional merupakan komponen utama dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan ISBAR dalam meningkatkan komunikasi antarprofesional dokter dan perawat di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dan desain penelitian one group pre-test—post-test. Populasinya adalah seluruh dokter dan perawat di ruang rawat inap dengan jumlah sampel sebanyak 74 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Instrumen pengumpulan datanya adalah checklist ISBAR, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis multivariat. Hasil sebelum penerapan ISBAR untuk dimensi pendahuluan sebesar 39,2%, situasi 95,9%, latar belakang 100%, penilaian 16%, rekomendasi 4,1%. Kemudian setelah penerapan ISBAR, dimensi pengenalan 90,5%, situasi 100%, latar belakang 97,3%, penilaian 78,4%, rekomendasi 77%. Penerapan ISBAR efektif dalam meningkatkan komunikasi interprofesional lima dimensi dokter dan perawat, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISBAR communication, interprofesional communication |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 03:45 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 03:45 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43516 |