SYVIA NURLITA SARI (2024) HUBUNGAN SLEEP BRUXISM DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (403kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (293kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (178kB)
Bab I.pdf
Download (208kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (238kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (209kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (247kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (114kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (187kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (993kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (253kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Latar Belakang: Sleep bruxism didefinisikan sebagai parafungsi oral yang ditandai dengan gigi mengalami grinding atau clenching saat tidur dan memengaruhi aktivitas bangun tidur. Kondisi sleep bruxism sering berkaitan dengan gangguan tidur seperti durasi tidur yang kurang dan efektifitas tidur yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian sleep bruxism dan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan melibatkan 155 mahasiswa S1 Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang terdiri dari tiga angkatan yakni angkatan 2020, 2021, dan 2022. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengetahui diagnosis sleep bruxism dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur subjek. Subjek yang dicurigai mengalami sleep bruxism kemudian akan dilakukan pemeriksaan intraoral untuk melihat tanda-tanda klinis yang muncul pada penderita sleep bruxism.Hasil: 22,6% subjek mengalami sleep bruxism dan 134 diantaranya memiliki kualitas tidur yang buruk. Subjek dengan sleep bruxism seluruhnya memiliki setidaknya satu tanda klinis penderita sleep bruxism seperti keausan gigi, linea alba, cheek bite, dan bitemark pada lidah. Uji Chi-square menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.594 (p<0.05) artinya sleep bruxism dan kualitas tidur tidak berhubungan antara sleep bruxism dan kualitas tidur. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sleep bruxism dengan kualitas tidur pada mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sleep bruxism;bruxism; sleep quality |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 07 Feb 2024 06:24 |
Last Modified: | 07 Feb 2024 06:24 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/43585 |