UPAYA PENCEGAHAN SENGKETA TANAH DI DAERAH RAWAN BENCANA GUNUNG MERAPI.

Bencana alam erupsi Gunung Merapi 2010 telah memberikan dampak yang luar biasa terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti Desa Kepuharjo yang termasuk Kawasan Rawan Bencana III, dampak yang muncul akibat erupsi Gunung Merapi seperti rusaknya pemukiman, infrastrukur, dan juga menimbulkan masalah pertanahan yakni hilangnya patok batas tanah serta dokumen-dokumen pertanahan yang memungkinkan terjadinya sengketa tanah dikemudian hari. Oleh karena itu, untuk menangani hal tersebut diperlukan upaya yang dapat dilakukan melalui suatu peraturan yang berbentuk tertulis, jelas, lengkap, serta dilakukan secara konsisten yang berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian empiris kualitatif ini digunakan berkaitan dengan data primer yang didapat melalui metode wawancara langsung kepada pihak terkait untuk memahami fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman menyelanggarakan beberapa upaya untuk mencegah sengketa tanah di Desa Kepuharjo yang dilakukan dengan berbagai macam upaya seperti PRONA, plotting, sosialisasi, dan permohonan penggantian sertifikat tanah. Namun dalam pelaksanaan nya terdapat beberapa kendala yang muncul baik dari pemerintah itu sendiri maupun dari masyarakat.