PENGARUH PUSH-PULL-MOORING EFFECT TERHADAP SWITCHING INTENTION UNTUK BERTRANSAKSI DARI PEMBAYARAN TUNAI KE QRIS (STUDI KASUS GENERASI Z DI KOTA BATAM)

Teknologi adalah satu hal yang selalu berdekatan dengan kehidupan masyarakat yang modern di era saat ini. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Tujuan dikeluarkannya QRIS adalah untuk memudahkan proses tukar menukar dengan uang elektronik. Karena itu, pelanggan yang menggunakan aplikasi GoPay, OVO, Dana, LinkAja, dan lainnya cukup mentransfer kode QRIS terkini di retailer yang berbeda tanpa harus mengubah aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Intensi Perpindahan konsumen yang bertransaksi dengan pembayaran tunai ke QRIS dengan menggunakan pendekatan Push-Pull-Mooring (PPM), dengan studi kasus Generasi Z di Kota Batam. Data primer penelitian dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, dengan total 400 orang. Intensi Perpindahan (Switching Intention) adalah variabel dependen, sedangkan push effect, pull effect, dan mooring effect adalah variabel independen yang diperhatikan. Metode penelitian digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dan pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 25.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan push effect berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Perpindahan sehingga konsumen cenderung beralih dari pembayaran tunai. Pull effect menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi perpindahan, sehingga konsumen cenderung untuk berpindah dan menggunakan QRIS. Dan yang terakhir mooring effect ditemukan berpengaruh positif dan tidak signifikan untuk menghambat terhadap Intensi Perpindahan. Konsumen cenderung bertahan di produk lama dan memiliki tingkat loyalitas tinggi terhadap pembayaran tunai.