KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI (TINJAUAN TERHADAP BUKU THE CULTURAL ATLAS OF ISLAM)

Dengan kemunduran umat Islam akhir-akhir ini, terutama dibidang pendidikan, para cendekiawan Muslim telah tergerak untuk menghidupkan kembali semangat dan wibawa Islam yang telah memudar. Salah satu tokoh muslim tersebut adalah Ismail Raji Al-Faruqi. Berlandaskan pada konsep tauhid dan Islamisasi Pengetahuan, Al-Faruqi menginginkan perubahan nyata terhadap krisis umat dan salah satu solusinya adalah memperbaiki sistem pendidikan melalui kurikulum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurikulum dalam perspektif Ismail Raji Al-Faruqi dengan menelaah lebih lanjut karyanya The Cultural Atlas of Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan sumber data primer yaitu beberapa buku karya Al-Faruqi dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian dan data sekunder berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian, kemudian teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) dengan mendeskripsikan data dengan proses reduksi data (merangkum), penyajian data (menyusun data), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kurikulum Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Ismail Raji Al-Faruqi merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk perbaikan dalam proses pengembangan kurikulum (2) kurikulum yang ia tawarkan bersifat universal, sehingga dapat dikatakan tidak merugikan pihak manapun, (3) kurikulum yang ia ajukan disebut sebagai solusi bagi problematika umat Islam modern, (4) kurikulum Faruqi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam namun masih perlu langkah lebih lanjut agar dapat diterapkan di Indonesia, (5) kurikulum Al-Faruqi bertujuan untuk menyadarkan manusia akan tujuan aksiologisnya dan mengamalkannya, bahwa pendidikan juga merupakan ibadah dan tauhid merupakan bagian penting dalam pendidikan, terutama dalam pengembangannya, (6) kurikulum ini menekankan tauhid kemudian integrasi ilmu pengetahuan, dan ia mengharuskan adanya mapel Sejarah Kebudayaan Islam untuk tujuan pengenalan visi, serta mapel sains/modern untuk menjaga agar ilmu pengetahuan tetap mutakhir.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam, sehingga pencapaian tujuan pendidikan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan melihat pembaharuan pada zaman.