KARAKTERISTIK PRODUKTIVITAS MICROWAVE CO-PYROLYSIS CAMPURAN CANGKANG KELAPA SAWIT DAN PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLEN (LDPE) PADA DAYA 300 WATT

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi yang semakin maju membuat pemakaian atau konsumsi bahan bakar fosil semakin meningkat. Krisis energi yang dialami Indonesia pada saat ini ditandai dengan semakin sulitnya mendapatkan bahan bakar dan harga bahan bakar yang semakin melonjak tinggi. Co-pyrolysis merupakan proses pembusukan secara termokimia bahan biomassa melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit O2 pereaksi kimia lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik co-pyrolysis dan hasil yeild produk, meliputi: karakteristik produktivitas co-pyrolysis, pengaruh persentase campuran bahan terhadap hasil yield produk padat, cair, dan gas. Penelitian ini menggunakan bahan bahan baku limbah biomassa cangkang kelapa sawit dan plastik Low Density Polyethylen (LPDE) menggunakan daya pemanasan microwave 300 Watt. Penambahan arang batok kelapa digunakan sebagai penyerap gelombang mikro, perbandingan komposisi yang digunakan cangkang kelapa sawit dan plastik LDPE : 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100. Thermocontrol digunakan untuk monitoring temperature di dalam reactor. Berdasarkan hasil dan pembahasaan peneltian didapatkan bahwa kandungan bahan baku melalui uji Analysis Proximate pada cangkang kelapa sawit yaitu fixed carbon 24,30 wt%, volatile matter 67,84 wt%, moisture content 6,35 wt%, dan ash 1,49 wt% sedangkan plastik LDPE fixed carbon 0,16 wt%, volatile matter 92,25 wt%, moisture content 0,07 wt%, dan ash 7,58%. Kandungan fixed carbon, volatile matter, moisture content, dan ash berpengaruh terhadap hasil yield. Hasil yield produk padat terbesar terdapat padat komposisi 75:25 sebesar 83%, sedangkan hasil yield produk cair terbesar terdapat pada komposisi 100:0 sebesar 10,6%, dan hasil yeid produk gas terdapat pada komposisi 0:100 sebesar 25,2%.
Kata kunci: microwave, absorberd, cangkang kelapa sawit, LDPE, volatile matter, co-pyrolysis.