PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2021 - 2022

Masyarakat memiliki hak mengenai keterbukaan informasi publik, selain itu keterbukaan informasi publik juga sebagai intrumen pemerintah untuk meningkatkab kinerjanya. Sehingga semakin terbuka seuatu pemerintahan maka akan semakin dapat dipertanggungjawabkan. Transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah kini telah menjadi tuntutan masyarakat, dan penyelenggaraan pemerintahan harus mampu menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan pelayanan publik berupa aplikasi Jogja Smart Service untuk memudahkan masyarakat. Pelayanan yang ada di dalam aplikasi tersebut yaitu Kedaruratan, Informasi dan Pengaduan, Layanan Umum, Data dan Informasi, dan Mitra Pemkot. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui persepsi masyarakat terhadap keterbukaan informasi publik melalui aplikasi smart city Jogja Smart Service.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan a pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan Kepuasan Masyarakat Pendekatan Indeks (IKM), dihitung berdasarkan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, kusioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Dalam mengolah data Suevey Kepuasan Masyarakat mangacu pada Keputusan MENPAN Nomor 14 Tahun 2017. Setiap Unsur-unsur yang menjadi fokus dalam pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat terdiri dari 9 unsur, setiap unsur pelayanannya memiliki penimbang yang sama.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa informasi publik yang di informasikan melalui aplikasi Jogja Smart Service dinilai baik dengan nilai IKM berkisar antara 60.00 sampai dengan 80.00. sedangkan keterbukaan informasi publik melalui aplikasi Jogja Smart Service oleh pemerintah kota Yogyakarta dinilai kurang baik dengan nilai IKM kurang dari 60.00. Parameter mengenai pemahaman oleh individu yang berkaitan dengan suatu objek atau peristiwa data pencapaian mudah dipahami memiliki nilai kurang baik. Sedangkan Kemudahan dalam memahami informasi memiliki nilai baik. Perbandingan wawasan atau pemahaman yang baru diperoleh dengan kriteria atau standar yang dimiliki secara subjektif oleh individu terhadap informasi publik yang wajib tersedia setiap saat dapat disimpulkan bahwa kesesuaian pencapaian hasil kinerja di aplikasi Jogja Smart Sevice kurang baik.Pengelola aplikasi Jogja Smart Service seharusnya selain berfokus pada pelayanan masyarakat dapat juga berfungsi sebagai sumber informasi masyarakat mengenai kinerja dan pengelolaan pemerintahan. Bagi penelitian selanjutnya hal yang harus didalami adalah penambahan data