ANALISIS KEMAMPUAN REFLEKSI DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2023 tentang Standar Profesi Apoteker, disebutkan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki apoteker adalah mampu melakukan refleksi diri dalam praktik kefarmasian yang termasuk kedalam kompetensi mawas diri dan pengembangan diri. Refleksi diri dapat menjadi peningkatan kompetensi dengan merenungkan pengalaman kerja dan tindakan yang telah dilakukan sehingga seorang apoteker dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan refleksi diri serta hubungannya dengan karakteristik yang dimiliki mahasiswa Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross-sectional dengan populasi mahasiswa aktif Farmasi UMY angkatan 2020-2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling yang dihitung menggunakan rumus Slovin dengan jumlah 227 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan google form menggunakan kuesioner GRAS (Groningen Reflection Ability Scale) yang dibagi dalam 3 aspek yaitu aspek refleksi diri, refleksi empatik, dan komunikasi reflektif. Karakteristik mahasiswa yang akan diteliti adalah usia, jenis kelamin, asal daerah, angkatan, dan prestasi mahasiswa. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan uji korelasi Chi-Square untuk mengetahui hubungan kemampuan refleksi diri dengan karakteristik mahasiswa yang ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan refleksi diri yang dimiliki mahasiswa Farmasi UMY tinggi dengan rata-rata skor 87,31. Mahasiswa dengan kemampuan refleksi diri tinggi sebanyak 66,7 persen sedangkan 33,3 persen mahasiswa mempunyai kemampuan refleksi diri sedang, dan 0 persen mahasiswa mempunyai kemampuan refleksi diri yang rendah. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik mahasiswa usia, jenis kelamin, asal daerah, angkatan, dan prestasi mahasiswa dengan kemampuan refleksi diri (p>0.05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Farmasi UMY mempunyai kemampuan refleksi diri yang tinggi dan hal tersebut tidak berhubungan dengan karakteristik mahasiswa.