EXPLORING LEARNING BEHAVIOURS FOR FOSTERING ESL STUDENTS' CONCORDANCE SKILLS: A PHENOMENOLOGICAL STUDY

Pertumbuhan pendidikan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (ESL) didorong oleh globalisasi dan multikulturalisme, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan mendorong komunikasi antar budaya. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa konkordansi dapat meningkatkan proses belajar mengajar dan meningkatkan kompetensi linguistik dengan memastikan akurasi, kejelasan, dan konsistensi. Salah satu atribut yang dapat mendorong pengembangan keterampilan konkordansi adalah kesadaran terhadap perilaku belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif untuk menjelaskan perilaku belajar efektif yang berkontribusi terhadap pengembangan keterampilan konkordansi, serta persepsi tentang peran guru dalam membantu proses ini. Untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap perilaku belajar siswa ESL di Indonesia, sekelompok 10 siswa ESL dari sebuah institusi swasta di Yogyakarta dipilih menggunakan purposive sampling untuk mengumpulkan informasi tentang strategi pembelajaran, hambatan, solusi, dan perspektif mereka terhadap peran guru. Temuan penelitian menunjukkan kecenderungan terhadap strategi kognitif, seperti alat digital, yang menekankan kualitas menarik dan kenyamanannya. Namun, ada kecenderungan budaya yang mengutamakan akurasi di atas kelancaran. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya strategi afektif, khususnya dampak dari mendorong lingkungan belajar yang positif dan menarik. Meskipun mengakui pentingnya guru, hambatan seperti komunikasi budaya dan ketakutan membuat kesalahan menghambat beberapa metodologi pembelajaran. Temuan ini menekankan pentingnya mempertimbangkan unsur budaya dan pedagogi dalam pelatihan bahasa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Studi ini menyarankan agar instruktur dan perancang kurikulum harus menerapkan beragam taktik pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu.