KOMUNIKASI PEMERINTAHAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK MELALUI MEDIA SOSIAL DP3AP2KB KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2020-2023

Perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan salah satu prioritas pemerintah karena perempuan dan anak masuk dalam kelompok rentan mengalami kekerasan perlunya upaya-upaya pencegahan maupun penanganan yang tepat. Oleh karena itu peran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) diperlukan melakukan komunikasi dalam menyampaikan informasi terkait perlindungan perempuan dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemerintahan yang dilakukan oleh DP3AP2KB Kota Yogyakarta dalam upaya perlindungan perempuan dan anak melalui media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Kemudian, data akan dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Dalam melakukan penelitian berfokus pada teori Harlod D Laswell terkait komunikasi yang mempunyai lima indikator yakni, Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Effek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikator adalah DP3AP2KB Kota Yogyakarta dengan bagian PUSPAGA. Pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media sosial berbentuk foto dan video. Penggunaan media sosial milik DP3AP2KB Kota Yogyakarta dalam penelitian ini berfokus pada instgram, facebook, dan youtube. Selain itu, komunikan dalam penyampaian informasi terkait perlindungan perempuan dan anak adalah Pemerintah DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, organisasi, dan masyarakat. Efek dari adanya komunikasi yang dilakukan DP3AP2KB Kota Yogyakarta memberikan pemahaman pengetahuan terkait perlindungan perempuan dan anak. Dengan menggunakan teori Harlod D Laswell komunikasi yang dilakukan DP3AP2KB Kota Yogyakarta belum terlaksana dengan baik, rendahnya narasi terkait upaya perlindungan perempuan dan anak. Dengan demikian, kesimpulannya komunikasi pemerintahan melalui media sosial DP3AP2KB Kota Yogyakarta belum optimal.