PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM PENINGKATAN MUTU KLAIM BIAYA PASIEN TANGGUNGAN BPJS DI RS BETHESDA

Latar Belakang: RS Bethesda Yogyakarta adalah Rumah Sakit swasta kelas B Pendidikan dengan kapasitas 423 tempat tidur. Bed Occupational Rate (BOR) selama 5 tahun terakhir berkisar 64% sampai 70% dengan rata-rata pasien rawat inap tanggungan BPJS kesehatan mencapai 50%. Biaya operasional hampir seluruhnya berasal dari pemasukan pasien, sehingga keberhasilan klaim sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah pengendalian biaya, kelengkapan pengisian resume medis dan mengurangi klaim pending di RS Bethesda Yogyakarta. Metode: jenis penelitian adalah penelitian tindakan kolaborasi (Collaborative Action Research) dengan melakukan monitoring terhadap pengisian resume medis pasien selama pasien dirawat di tuang rawat inap. Populasi semua pasien rawat inap tanggungan BPJS. Jumlah sampel 94 pasien kelas satu, 89 pasien kelas dua dan 91 pasien kelas tiga. Hasil dan pembahasan: diperoleh hasil jumlah berkas klaim yang mengalami selisih positif mengalami peningkatan pada semua kelas perawatan setelah dilakukan tindakan. Klaim pasien kelas 1 data sebelum tindakan sebesar 30,85% setelah tindakan siklus 1 sebesar 42,55% dan pada siklus 2 sebesar 38,29%. Pasien kelas 2 data sebelum tindakan 45,95% setelah tindakan siklus 1 sebesar 48,88% dan pada siklus 2 sebesar 65,90%. Pasien kelas 3 data sebelum tindakan 50,84% setelah tindakan siklus 1 sebesar 76,08% dan pada siklus 2 sebesar 71,73%. Diperoleh hasil jumlah kelengkapan resume medis meningkat setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan angka kelengkapan resume medis 52,24% setelah tindakan siklus 1 menjadi sebesar 82,61% dan pada siklus 2 menjadi sebesar 76,64%. Diperoleh hasil jumlah berkas pending klaim menurun setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan jumlah berkas klaim yang dipending 37,2% setelah tindakan siklus 1 menjadi sebesar 18,12% dan pada siklus 2 menjadi sebesar 18,98%. Kesimpulan: Prosentase jumlah berkas klaim selisih positif setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan 2 meningkat. Prosentase jumlah kelengkapan pengisian resume medis setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan 2 meningkat. Prosentase jumlah berkas klaim yang di pending setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan 2 menurun.