PENGARUH TEMPERATUR FAST PYROLYSIS PADA CAMPURAN LIMBAH KAYU DAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DALAM REAKTOR CIRCULATING FLUIDIZED ? BED

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan terutama pada penanganan sampah plastik hanya dilakukan pembakar. Plastik jenis HDPE didunia medis sangat banyak digunakan, penggunaan plastik HDPE mencapai 70% sampai 80% dibandingkan jenis plastik lainnya. Penanganan limbah kayu hanya dilakukan pembakaran atau penimbunan sehingga tidak ada dampak positif yang dihasilkan. Untuk memanfaatkan hal tersebut dilakukan proses pirolisis agar penanggulangan sampat dapat lebih manfaat menjadi bahan bakar alternatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Temperatur Fast Pyrolysis pada campuran limbah kayu dan high density polyethylene (HDPE) dalam reaktor circulating fluidized ? bed. Diameter reaktor yang digunakan sebesar 3 inch dengan tinggi 50 cm menggunakan variasi temperatur 400°C, 450°C, 500°C, 550°C, dan 600°C. Bahan baku yang digunakan sebanyak 300 gram dengan rasio campuran limbah kayu 50 persen dan plastik high density polyethylene (HDPE) 50%. Ukuran pasir silika yang digunakan sebesar 35 ?50 mesh dengan laju aliran massa bahan baku 15 g/menit. Hasil pirolisis dipengaruhi oleh temperatur pada setiap variasinya, hasil produk pirolisis mengalami kenaikan dan penurunan. Nilai yield wax pada temperatur 500°C dengan persentase 54,43%. Yield arang dengan persentase 25,42% temperatur 450OC. Yield gas memiliki persentase 45,60% pada temperatur 600OC. Nilai kalor wax 59,22 MJ/kg pada temperatur 500°C. Nilai kalor gas 7,383 MJ/kg pada temperatur 600°C. untuk nilai kalor arang 24,51 MJ/kg pada temperatur 450OC. Sedangkan untuk kandungan gas senyawa H2 pada temperatur 500°C dengan persentase 2,99%, untuk senyawa CO2 pada temperatur 500°C dengan nilai persentase 85,24%, untuk senyawa CO persentase temperatur 400°C dengan nilai persentase 18,33%, untuk senyawa CH4 pada temperatur 600°C dengan nilai persentase 10,64%. Nilai efisiensi tertinggi pada variasi temperatur 500°C yaitu sebesar 50,11% untuk itu, nilai efisiensi terendah pada temperatur 400°C yaitu sebesar 37,71%.