SABAR SEBUAH KONSEP PSIKOLOGI ISLAM(STUDI EMPIRIS PADA ORANG TUA ANAK AUTIS)

Sabar Sebuah Konsep Psikologi Islam (Studi Empiris Pada Orang Tua Autis)Istilah sabar telah menjadi isu sehari-hari yang terdengar akrab di telinga masyarakat muslim Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Orang tua dengan anak autistik memerlukan kesabaran dalam menghadapi anak mereka yang jauh dari kata sempurna disamping masalah ekonomi dan lainnya. Orang tua muslim dengan anak autistik sering dijumpai mengaitkan kesabarannya dengan perintah Allah swt untuk bersabar. Dalam literatur Islam, konsep sabar sering dibahas dalam kajian tafsir, namun dalam penelitian ini dilakukan melalui pengintegrasian kajian literatur Islam dengan kajian empiris dalam rangka mengembangkan sebuah teori sabar original perspektif psikologi Islam (studi empiris pada orang tua muslim dengan anak autistik). Model penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory. Terdapat dua tujuan dalam penelitian teori sabar perspektif psikologi Islam ini. Tujuan pertama untuk menemukan konsep sabar berdasarkan literatur agama Islam. Tujuan kedua adalah untuk menemukan konsep sabar berdasarkan data empiris. 12 orang tua muslim dengan anak autistik yang berasal dari keluarga tidak mampu dan aktif dalam mendidik, mengajar, melatih anak mereka serta terdaftar di Pusat Layanan Autis (PLA) Propinsi Riau berpartisipasi sebagai subjek pada penelitian ini. Penelitian ini menemukan kategori sabar sebagai berikut: A). Kategori Utama Sabar Sukarela, yaitu sabar yang berhubungan dengan perintah Allah swt untuk bersabar serta berperilaku baik atas keimanan yang diyakini, sabar jenis ini terdiri dari dua aspek yaitu: (1) Bertakwa dan (2) Amal Shalih. B). Kategori Utama Sabar Menerima Takdir, yaitu sabar yang dilakukan orang beriman, orang baik, bahkan orang pendosa sekalipun, sabar jenis ini terdiri dari empat aspek yaitu: (1) Pengendalian diri (2) Penerimaan diri (3) Kegigihan dan (4) Ketabahan.Kata kunci: Sabar, Psikologi Islam, Grounded Theory, Orang tua muslim dengan anak autistik