PEMBUATAN CAMPURAN BIODIESEL JATROPHA-SAWIT MENGGUNAKAN MICROWAVE DAN PENGARUH KOMPOSISINYA TERHADAP DENSITAS, VISKOSITAS DAN KARAKTERISTIK INJEKSI

Bahan bakar minyak dari fosil merupakan sumber energi yang memiliki sifat tak terbarukan. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang bersifat dapat diperbarui serta ramah lingkungan. Bahan pembuatan biodiesel dapat diperoleh dari minyak hewani dan minyak nabati. Pembuatan biodiesel pada penelitian ini menggunakan minyak jatropha dan minyak sawit sebagai bahan baku. Minyak jatropha sebagai biodiesel memiliki kekurangan seperti viskositas yang tinggi sehingga sulit untuk dikabutkan pada saat proses penginjeksian bahan bakar. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi untuk menurunkan nilai viskositas dengan mencampurkan dengan biodiesel minyak sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran biodiesel jatropha - sawit terhadap densitas viskositas dan karakteristik injeksi. Pembuatan biodiesel dari minyak jatropha melalui proses degumming, esterifikasi dan transesterifikasi. Sedangkan untuk pembuatan biodiesel sawit menggunakan proses esterifikasi dan transesterifikasi. Proses degumming menggunakan katalis asam fosfat (H3PO4) 0,2persen dari volume minyak. Proses esterifikasi menggunakan katalis asam sulfat (H2SO4) 0,5persen dan metanol 22,5persen dari volume minyak. Proses transesterifikasi menggunakan kalium hidroksida (KOH) 1persen dan metanol 15persen dari volume minyak. Biodiesel jatropha-sawit hasil dari proses transesterifikasi kemudian dicampurkan dengan variasi perbandingan 10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, dan 0:10 setelah itu dilakukan penujian yang meliputi densitas, viskositas, dan karakteristik injeksi pada biodiesel. Hasil pengujian densitas biodiesel jatropha-sawit menunjukkan nilai densitas tertinggi berada pada variasi 10:0 sebesar 919,27 kg/m3 dan untuk yang terendah variasi 0:10 sebesar 866,90 kg/m3 . Nilai densitas variasi 5:5, 4:6, 3:7, 2:1, 1:9 dan 0:10 telah memenuhi SNI 7182:2015. Nilai viskositas tertinggi berada pada variasi 10:0 sebesar 27,69 cSt dan terendah variasi 0:10 sebesar 7,47 cSt. Nilai viskositas belum ada yang memenuhi SNI. Nilai densitas dan viskositas semakin menurun seiring dengan bertambahnya biodiesel sawit dalam campuran karena biodiesel sawit memiliki nilai densitas dan viskositas yang lebih rendah dibanding biodiesel jatropha. Pengujian karakteristik injeksi menunjukkan panjang semprotan tertinggi berada pada biodiesel jatropha-sawit 10:0 sebesar 341 mm dan terendah berada pada variasi 0:10 sebesar 322 mm. Sedangkan untuk sudut semprotan tertinggi berada pada variasi 0:10 yaitu sebesar 22,71° dan yang terendah pada variasi 10:0 dengan angka 10,17°. Nilai densitas dan viskositas mempengaruhi penetrasi dan sudut semprotan.