AKTIVISME DIGITAL FANDOM NCTZEN DI TWITTER (KAJIAN FENOMENOLOGI DALAM PENGGALANGAN DANA TRAGEDI KANJURUHAN)

K-pop atau Korean pop merupakan industri musik yang semakin populer di Indonesia. Namun, masih ada stigma buruk yang melekat pada penggemar K-pop atau K-popers. Beberapa opini negatif masyarakat terhadap fenomena K-pop adalah terkait fanatisme yang dianggap berlebihan. NCTZEN di Twitter melakukan penggalangan dana untuk membantu korban dan keluarga yang terkena dampak tragedi tersebut. Penelitian ini akan mengggunakan metode pendekatan fenomenologi dalam konteks penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam. kriteria informan diantaranya pengguna aktif Twitter, tergabung dalam fandom NCTZEN, berpartisipasi donasi "NCTZEN WAYZENNI Indonesia", dan remaja-dewasa usia 18-25 tahun. Maka dari itu penggambilan data untuk penelitian ini menggunakan konsep purposive sampling.Setelah dilakukan wawancara, ditemukan kesamaan dan perbedaan motif di antara kelima informan IP, QA, DL, SR, dan YT. ada yang mengungkapkan bahwa pengalaman mereka dalam berdonasi menjadi motif mengikuti kegiatan donasi "NCTZEN WAYZENNI Indonesia" ada juga yang menyebutkan rasa empati dan kemanusiaan yang menjadi motif berdonasi sehingga penggalangan donasi ini memiliki beberapa makna yaitu Penggalangan Dana Sebagai Rasa Empati dan Kemanusiaan, Penggalangan Dana Sebagai Bentuk Solidaritas dan Penggalangan Dana Sebagai Upaya Untuk Membangun Citra Positif Fandom.disimpulkan bahwa keterlibatan mereka dipicu oleh pengalaman, motif, dan makna yang mendalam. Anggota fandom ini memiliki kebiasaan yang kuat dalam kegiatan sosial, baik secara individu maupun kelompok, yang memperkuat rasa empati dan kepedulian mereka terhadap isu-isu sosial. Kebiasaan ini menciptakan dorongan kuat untuk berkontribusi dalam penggalangan dana, yang difasilitasi oleh fandom dengan baik, sehingga memberikan rasa percaya dan kenyamanan bagi para penggemar untuk berdonasi.