RAHMANA FEBRI SAPUTRA (2024) DAMPAK AKREDITASI TERHADAP 12 DIMENSI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (374kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (114kB)
Bab I.pdf
Download (94kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (286kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (112kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (323kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (70kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (85kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (282kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Latar belakang: Budaya keselamatan pasien memegang peran penting terhadap adanya akreditasi rumah sakit yang dapat menentukan dalam pencapaian predikat mutu keselamatan pasien. Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul masih ditemukan gap pelaporan Insiden Keselamatan Pasien antara tim keselamatan pasien dan real di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa 12 dimensi budaya keselamatan pasien pada saat terakreditasi madya dan paripurna. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan rancangan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah perawat dan bidan di ruang rawat inap non intensif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 77 responden. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney (p-value < 0,05). Hasil: Dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien saat terakreditasi paripurna mendapatkan 9 dimensi dengan kategori baik dan 3 dimensi dengan kategori cukup. Kategori baik yaitu pada dimensi supervisi (78,77%), pembelajaran organisasi (81,82%), kerjasama intrabagian (83,96%), keterbukaan dan komunikasi (75,93%), Timbal-balik kesalahan (79,48%), sanksi kesalahan (75,93%), dukungan manajemen (80,78%), kerjasama antarbagian (81,04%), dan pemindahan dan pergantian (77,27%). Secara keseluruhan budaya keselamatan pasien di RSU PKU Muhammadiyah Bantul mendapatkan persentase rerata 76,82%. Uji statistika menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan pada dimensi frekuensi pelaporan, supervisi, kerjasama antarbagian, dukungan manajemen dan perpindahan dan pergantian terhadap status akreditasi madya dan akreditasi paripurna. Kesimpulan: Budaya keselamatan pasien di RSU PKU Muhammadiyah Bantul ketika terakreditasi paripurna secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik (76,8%). Dimensi yang masih dapat dioptimalkan yaitu meliputi dimensi persepsi, frekuensi pelaporan dan staf/pegawai.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hospital accreditation, patient safety culture, PKU Muhammadiyah Bantul hospital |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Bima |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 01:43 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 01:43 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46841 |