FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN STROKE BERULANG

latar belakang: Stroke berulang atau secondary stroke merupakan serangan yang terjadi -24 jam setelah onset kejadian stroke di wilayah vaskular yang berbeda dan setiap stroke berulang yang terjadi di wilayah yang sama - 21 hari setelah kejadian stroke. Upaya pencegahan stroke berulang oleh pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu usia,pengetahuan dan dukungan keluarga. Pengetahuan serta pendidikan yang tinggi akan mendorong pasien stroke dalam melakukan upaya promosi kesehatan yang baik. Tujuan: tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan faktor – faktor (usia, pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga) dengan perilaku pencegahan stroke berulang. Metode: metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskripsi korelasi menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Indonesian Club Stroke, dengan sampel 71 orang. Terdapat 4 kuisioner yaitu kuisioner demografi, pengetahuan stroke, dukungan keluarga dan perilaku pencegahan stroke berulang. Hasil: penelitian ini menunjukan skor rata – rata perilaku pencegahan stroke berulang yaitu 57,13 (±8,35). Uji spearman rank menunjukan terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan, hasil uji statistik pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke berulang (p-value = 0,01; r = 0,28) nilai p < 0,05. Hasil uji statistik 3 faktor lainnya yaitu dukungan, pendidikan dan usia tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan stroke berulang, hail uji statistik usia dengan perilaku (p-value = 0,75; r= +0,38), pendidikan dengan perilaku (p-value = 0,69; r = +0,48), dan dukungan keluarga dengan perilaku (p-value = 0,65; r = +0,54) nilai p > 0,05. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga, pendidikan, dan usia, dengan perilaku pencegahan stroke berulang, sedangkan untuk yang pengetahuan terdapat hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan stroke berulang.