PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PEMANFAATAN PANGAN LOKAL NUGGET DAUN KELOR TERHADAP PEMENUHAN GIZI BALITA STUNTING

Pendahuluan: Angka kejadian stunting pada balita di dunia tahun 2020 adalah 149,2 juta atau 22,0%. Urutan kedua tertinggi dengan kasus stunting sebanyak 30,1% di Asia Tenggara dan Indonesia menjadi negara kedua dengan prevalensi stunting tertinggi sebesar 31,8% setelah Timor Leste sebesar 48,8%. Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri di tahun 2022 memiliki kasus stunting sebesar 9,2 persen dengan prevalensi tertinggi di Gunungkidul sebesar 15,4 persen. Pemberdayaan keluarga dalam pemanfaatan pangan lokal merupakan salah satu upaya pencegahan stunting. Salah satu pemanfaatan pangan lokal yangmudah dijangkau dan disukai anak-anak yakni nugget daun kelor. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga dalam pemanfaatan pangan lokal nugget daun kelor terhadap pemenuhan balita. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitianQuasi-Experimental Design dengan rancangan pretest-posttest design with control group. Responden pada penelitian ini berjumlah 40 balita yang dipilih menjadikelompok intervensi dan kontrol melalui teknik purposive sampling. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji dependent t test dan Independent t test.Hasil: Hasil pretest dan posttest kelompok intervensi menunjukkan peningkatan nilai AKG dengan p value menunjukkan peningkatan nilai AKG dengan p value >0,05. Perbandingan posttestkelompok intervensi dan kontrol menunjukkan tidak terdapat perbedaan nilai AKG dengan p value >0,05. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberdayaan keluargadengan pemberian nugget daun kelor memberikan peningkatan pada gizi balita yang keberhasilannya dipengaruhi oleh banyak faktor dominan yang diteliti maupun tidakditeliti oleh peneliti.