HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT SAAT MELAKUKAN PRAKTIK MANAJEMEN NYERI PROSEDUR INVASIF PADA ANAK DENGAN KEPUASAN ORANG TUA DI RUMAH SAKIT

Latar Belakang: Hospitalisasi anak merupakan suatu kondisi yang memerlukan perawatan di rumah sakit dan seringkali menimbulkn stress bagi anak-anak maupun keluarganya. Adaptassi terhadap lingkungan baru dan prosedur medis invasif yang dapat menimbulkan trauma dan kecemasan pada anak. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis dan non-farmakologis sangat penting dalam merawat anak yang dirawat di rumah sakit. Komunikasi terapeutik yang efektif antara perawat, anak-anak, dan keluarga mereka adalah kunci dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepatuhan dan kepuasan pasien.Tujuan Peneltian: Untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat selama penatalaksanaan nyeri prosedur invasif pada anak dengan kepuasan orang tua di rumah sakit. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kauntitatif dengan pendekatan cross-sectional study dengan metode pengumpulan data total sampling. Sampel berjumlah 126 responden dan peneltiian dilakukan di tiga rumah sakit yaitu,RS PKU Muhammadiyah Gamping, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan RS PKU Muhammadiyah Bantul. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik dengan uji Rank Spearman. Instrumen peneltiian meliputi tiga keusioner yaitu, kuesioner identitas responden, kuesioner kepuasan, dankuesioner komunikasi terapeutik. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata skor komunikasi perawat dan kepuasan orang tua terhadap komunikasi perawat masing-masing sebesar 64,27 (89,7%) dan 80,22 (80,55%). Uji Spearman Rank menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasiterapeutik yang dilakukan perawat dengan kepuasan orang tua di rumah sakit, dengan tingkat korelasi lemah (p-value = 0,298; r = -0,133). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan natara komunikasi tera[eutik yang dilakukan perawat dengan kepuasan orang tua di rumah sakit dengan tingkat korelasi yang lemah.