ANALISIS PENGALAMAN KERJA, SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PELUANG PENERIMAAN KARYAWAN DI BANK MADINA SYARIAH YOGYAKARTA

Perkembangan industri perbankan syariah yang pesat di Indonesia menuntut peningkatan kinerja melalui perekrutan sumber daya manusia yang lebih kompeten. Sumber daya manusia menjadi elemen kunci dalam upaya tersebut, khususnya dalam meningkatkan kualitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman kerja, sertifikasi kompetensi, dan latar belakang pendidikan terhadap peluang penerimaan karyawan di Bank Madina Syariah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data langsung dari lapangan. Subjek penelitian ini adalah karyawan BPRS Madina Yogyakarta, dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan, serta metode pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sistem rekrutmen di BPRS Madina pengalaman kerja dan sertifikasi kompetensi bukanlah faktor utama diterimanya calon karyawan baru. Hal tersebut dikarenakan karyawan baru akan diberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dengan syarat karyawan tersebut lolos serangkaian tes dan wawancara. Namun khusus untuk tingkat direksi calon karyawan tersebut harus memiliki sertifikasi kompetensi. Selanjutnya untuk latar belakang pendidikan pada BPRS Madina beberapa posisi jabatan memang mengutamakan latar belakang pendidikan tertentu saat rekrutmen, seperti posisi accounting membutuhkan sarjana akuntansi dan posisi legal officer membutuhkan sarjana hukum, untuk posisi lainnya tidak diperlukan keahlian khusus atau latar belakang pendidikan perbankan syariah. Dalam proses rekrutmen BPRS Madina menekankan pada keterampilan komunikasi, kesesuaian perilaku, potensi, kepercayaan diri, dan penampilan menarik. Ini menunjukkan bahwa fokus bank tidak hanya pada pemahaman tentang perbankan syariah, tetapi juga pada aspek lain yang mendukung kinerja karyawan.