DAMPAK MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA (STUDI KASUS UKM LPTQ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

Penelitian ini berjudul “Dampak Media Sosial Instagram Pada Perilaku Keagamaan Mahasiswa (Studi Kasus UKM LPTQ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku bermain media sosial Instagram mahasiswa di UKM LPTQ, menggambarkan perilaku keagamaan mahasiswa di UKM LPTQ, menjelaskan dampak dari bermain media sosial Instagram terhadap perilaku keagaamaan pada mahasiswa di UKM LPTQ serta menyebutkan upaya apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa di UKM LPTQ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk meminimalisir dampak tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Dalam perilaku bermain media sosial pada mahasiswa di UKM LPTQ UMY sehari-hari ada 3 pemaknaan menurut mereka sebagai berikut: media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi, media sosial sebagai tempat mencari informasi, dan media sosial sebagai tempat mencari hiburan. (2) media sosial Instagram dapat mempengaruhi beberapa bentuk perilaku keagamaan pada mahasiswa di UKM LPTQ UMY, diantaranya: disiplin menjalankan perintah shalat serta sikap dan tata krama (jujur, benar, disiplin dengan peraturan kampus). (3) Dampak media sosial Instagram terhadap perilaku keagamaan mahasiswa di UKM LPTQ, yaitu: dampak positif, dapat menambah wawasan serta bisa mencari informasi-informasi yang bermanfaat dengan mudah tanpa meninggalkan shalat dan memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang tanpa meninggalkan shalat. Dampak negatif, ketagihan bermain media sosial sehingga lalai akan shalat, dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.(4) Upaya mahasiswa di UKM LPTQ UMY untuk meminimalisir dampak dari media sosial Instagram, yaitu: perlu adanya bimbingan dari orang tua, dibutuhkan kesadaran diri sendiri untuk membatasi diri dari penggunaan media sosial yang berlebihan, serta pemberian edukasi kepada para mahasiswa agar tidak kecanduan dan bisa memilah informasi mana yang baik dan buruk dalam bermain media sosial.