HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN RISIKO JATUH TERHADAP BENTUK KAKI PADA LANSIA DI KASIHAN BANTUL

ADIB WIKAN RACHMAN (2024) HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN RISIKO JATUH TERHADAP BENTUK KAKI PADA LANSIA DI KASIHAN BANTUL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (330kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (381kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (738kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (264kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (287kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (336kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (243kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (313kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Proses degeneratif pada manusia yang biasanya disebut dengan penuaan yakni suatu proses dimana akan dilalui oleh semua manusia serta tidak bisa dihindari. Seseorang yang telah mencapai lansia kemampuanya akan berkurang, fungsi dan bentuk tubuh, termasuk bekurangnya fungsi organ motorik tubuh. Dalam hal ini adalah kedua bentuk kaki yang berperan penting dalam menopang tubuh, menjaga keseimbangan, dan mengatur mobilitas gerak. Pada lansia dengan bentuk kaki Low Arch (flat foot) serta High Arch (C - shaped foot) dapat menyebabkan masalah seimbangnya karena hubungan fore foot dan mid foot tidak stabil, akan meningkatkan risiko terjatuh. Bentuk kaki manusia yang normal mempunyai lengkungan medial yang dapat menyerap benturan ketika berjalan, akan tetapi saat keadaan abnormal lengkungan medial ini mempunyai cekungan yang terlalu tinggi atau C – shaped foot, terlalu rendah bahkan tidak ada sehingga dikatakan Flat Foot sehingga hal ini akan meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan aktivitas fisik dengan risiko jatuh terhadap bentuk kaki pada lansia.Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner Physical Activities Scale for Elderly, Timed Up and Go, dan Chippaux-smirak index. Responden berjumlah 110 yang ditentukan menggunakan rumus Slovin dan analisa data menggunakan Chi-square.Hasil: Hasil nilai p-value 0,000 (<0,05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia dan terdapat hubungan antara bentuk kaki dengan risiko jatuh dengan nilai p- value 0,119 (<0,05). Kesimpulan: Aktivitas fisik dan bentuk kaki memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko jatuh dengan koefisien korelasi kuat dan hubungan searah sehingga semakin tinggi bentuk kaki (High Arch) dan semakin rendah bentuk kaki (Lower Arch) maka akan semakin tinggi angka jatuh pada lansia.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Elderly, Physical Activity, Foot Shape, Risk of Falls
Divisions: Fakultas Kedokteran > Keperawatan S1
Depositing User: Eko Kurnawan
Date Deposited: 19 Aug 2024 03:05
Last Modified: 19 Aug 2024 03:05
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47602

Actions (login required)

View Item
View Item