PENGARUH TINGKAT SELF-COMPASSION DAN SPIRITUALITAS ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB NEGERI 2 BANTUL

Penelitian ini meneliti pengaruh Self-Compassion dan Spiritualitas Orang Tua terhadap kecerdasan emosional anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri 2 Bantul. Tujuannya adalah untuk menganalisis Self-Compassion dan Spiritualitas Orang Tua berkontribusi terhadap Kecerdasan Emosi serta berusaha menentukan variabel mana yang paling dominan mempengaruhi Kecerdasan Emosi. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif dan model korelasional, melibatkan populasi sebanyak 133 orang dan sampel sebanyak 33 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling dengan pengambilan sampel sebanyak 25%, serta data dikumpulkan melalui angket tertutup. Analisis data dilakukan dengan tahapan uji validitas, reliabilitas, uji prasyarat, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel dependent tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap kecerdasan emosional. Self-Compassion berkontribusi sebesar 33,5%, dan Spiritualitas Orang Tua sebesar 34% terhadap kecerdasan emosional. Spiritualitas Orang Tua muncul sebagai variabel paling dominan dengan nilai signifikan 45,3%. Peningkatan kedua variabel dependent ini mampu menghasilkan siswa yang sejahtera baik secara mental maupun spiritual. Implikasi penelitian ini menunjukkan perlunya program pelatihan yang fokus pada peningkatan Self-Compassion dan Spiritualitas siswa, penyediaan layanan konseling dan dukungan psikologis, metode pengajaran Qur’an inklusif, doa harian dan shalat berjama’ah, pendidikan karakter, serta kegiatan sosial dan kepedulian. Dengan demikian, integrasi nilai-nilai Self-Compassion dan Spiritualitas dalam kurikulum pendidikan luar biasa dapat meningkatkan persiapan siswa dalam menghadapi tantangan dalam berinteraksi dan kehidupan pribadi.