ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN PANJATAN KULON PROGO YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran dan lembaga pemasaran yang digunakan oleh para pelaku usaha bawang merah di Kecamatan Panjatan serta mengetahui biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan pemasaran, farmer share, dan efisiensi pemasaran bawang merah di Kecamatan Panjatan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi di pilih di Kecamatan Panjatan Kulon Progo secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbanganpertimbangan bahwa produksi bawang merah di Kecamatan Panjatan pada tahun 2020 hingga tahun 2022 memiliki rata-rata produksi pada posisi ketiga diantara kecamatan lain yang ada di Kulon Progo. Pada penelitian ini menggunakan Teknik pengambilan sampel pada petani bawang merah dengan metode Purposive sampling sebanyak 92 orang dan metode Snowball sampling pada pedagang sebanyak 34 orang. Analisis data menggunakan data biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan pemasaran, farmer’s share, dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat saluran pemasaran. (1) Petani – Pedagang penebas – Pedagang besar – Pedagang pengecer – Konsumen, (2) Petani – Pedagang pengepul – Pedagang besar – Pedagang pengecer – Konsumen, (3) Petani – Pedagang besar – Pedagang pengecer – Konsumen, (4) Petani – Pedagang pengecer – konsumen. Biaya pemasaran pada saluran pertama yaitu Rp3.942,17/kg, margin pemasaran Rp14.049/kg, dan keuntungan Rp10.106,83/Kg. Kedua, biaya pemasaran Rp8.264,42/kg margin pemasaran Rp18.246/kg dan keuntungan pemasaran Rp9.981,58/Kg. Ketiga, biaya pemasaran Rp5.926,67/kg, margin pemasaran Rp16.991, dan keuntungan pemasaran Rp11.064,33/kg. Keempat, biaya pemasaran Rp3.827,53/kg, margin pemasaran Rp15.241/kg, dan keuntungan pemasaran Rp11.413,17/kg. Semua saluran pemasaran memiliki nilai yang efisien karena memiliki nilai ≥ 40%.Nilai farmer’s share tertinggi yaitu terdapat pada saluran keempat dengan nilai 53.81%.