PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI AKIBAT PENJUAL MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM JUAL BELI ONLINE MELALUI MARKETPLACE FACEBOOK

Di era globalisasi, facebook yang merupakan tempat transaksi jual-beli melalui media elektronik atau disebut dengan istilah E-Commerce yang artinya sebagai perdagangan dengan menggunakan fasilitas elektronik, bentuk transaksi perdagangan baik membeli maupun menjual dilakukan melalui media elektronik. Praktiknya, kegiatan transaksi online melalui media facebook seringkali menimbulkan permasalahan hukum yakni terjadinya wanprestasi dan penipuan oleh pelaku usaha seperti ketidak terpenuhinya hak-hak konsumen terhadap transaksi yang dilakukan di media facebook. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui penyelesaian wanprestasi dan perlindungan hukum bagi pihak pembeli akibat penjual melakukan wanprestasi dalam jual beli online. Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan artikel yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian wanprestasi dalam transaksi jual beli online yaitu dapat dilakukan melalui pengadilan sesuai Pasal 45 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan dapat musyawarah melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen sesuai Kepmen 13 Perindag 350/2001. Perlindungan hukum preventif bagi pembeli akibat penjual melakukan wanprestasi yaitu sesuai Pasal 7 Huruf g Undang-Undang Perlindungan, perlindungan hukum represif terhadap konsumen, konsumen dapat melalukan gugatan melalui Pengadilan terhadap pelaku usaha yang melakukan sistem elektronik tersebut, hal ini tertuang dalam Pasal 38 ayat (1) dan Pasal 39 ayat 2 UU ITE.