STUDI KOMPARASI RESPON STRUKTUR RUMAH SEDERHANA MENGGUNAKAN METODE STATIK EKIVALEN DAN RESPON SPEKTRUM (STUDI KASUS: RUMAH SWADAYA DI DESA TEMPURAN, KABUPATEN BANJARNEGARA)

Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Penyebab sering terjadinya gempa bumi di Indonesia yaitu adanya 3 lempeng tektonik besar yang berinteraksi di wilayah Indonesia serta posisi Ring of Fire yang menyebabkan aktivitas seismik di Indonesia menjadi tinggi. Wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan wilayah yang sering terkena dampak dari gempa bumi, dan dalam 2 dekade terakhir sudah 3 kali terjadi gempa yaitu tahun 2009, 2011, dan terakhir 2018. Akibat kejadian tersebut, banyak kerusakan yang terjadi terutama pada bangunan rumah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hasil gaya dalam, frekuensi dan periode, dan simpangan antar lantai akibat beban gempa. Metode yang digunakan yaitu statik ekivalen dan dinamik respon spektrum. Pemodelan dilakukan pada salah satu rumah tinggal satu lantai dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang berada di Desa Tempuran. Pemodelan dilakukan menggunakan software SAP2000. Hasil gaya dalam untuk metode respon spektrum nilainya lebih besar dari metode statik ekivalen, baik NFD, SFD, maupun BMD. Nilai periode struktur (T) metode statik ekivalen didapat nilai 0,1253 detik untuk arah X dan Y, sedangkan metode respon spektrum didapat 0,3737 detik arah X dan 0,2951 detik arah Y. Nilai gaya geser dasar (V) untuk metode statik ekivalen didapat 14,888 kN, sedangkan untuk metode respon spektrum didapat 14,888 kN setelah dilakukan penskalaan gaya. Pada hasil Mode Shape, didapatkan nilai mode 1 : T=0,74080 detik; f=1,34973 Hz arah X; mode 2 : T=0,52819 detik; f=1,89327 Hz arah Y; mode 3 : T=0,45174 detik; f=2,21364 Hz arah rotasi Z. Simpangan antar lantai didapat nilai 56,286 mm untuk arah X, dan 51,601 mm untuk arah Y. Hal tersebut masih dibawah batas izin simpangan yaitu sebesar 57,692 mm sehingga stuktur masih tergolong aman.