Ferly Junita Lahay ANALISIS ANGKA RUJUKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
PENDAHULUAN.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
BAB. I.pdf
Download (5MB)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (11MB)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9MB)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Momentum peningkatan kualitas dan perawatan kesehatan yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat telah melahirkan Universal Health Coverage (UHC). Harapan rakyat Indonesia sendiri mengenai pencapaian UHC ini sangatlah besar. Pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di rumah sakit atau faskes tingkat lanjutan, namun pelayanan kesehatan harus dilakukan secara berjenjang. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh FKTP, jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke Faskes. tingkat kedua. Fenomena yang dihadapi selama pelaksanaan program JKN diantaranya peningkatan progresif pasien, dan ini dianggap perlu dipelajari dan diteliti dalam rangka memperbaiki dan mengefektifkan pelayanan kesehatan baik di pelayanan primer dan khususnya di tingkat pelayanan sekunder dalam hal ini di Rumah Sakit Umum (RSU) Ampana. Tingginya angka rujukan tersebut menjadi permasalahan yang dianggap penting untuk diteliti, sehingga diharapkan bisa melihat lebih jelas setiap permasalahan yang terjadi dan mencari solusi terbaik yang mungkin segera dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Inti dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kecenderungan tingginya angka rujukan pasien BPJS ditinjau dari 6 karakteristik rujukan dari PPK I ke PPK II di Kabupaten Tojo Una-Una. Pelaksanaan rujukan di lima puskesmas terpilih di Kabupaten Tojo Una-Una, diketahui berdasarkan angka rasio rujukan menunjukka bahwa Puskesmas Ampana Timur 27,3%, Puskesmas Ampana Barat 24,28%, Puskesmas Marowo 11,6%, Puskesmas Ampana Tete 25,76%, dan Puskesmas Wakai 0,65%. Perhitungan ratio diatas menunjukkan masih ada tiga puskesmas yang memiliki angka rujukan tinggi diantara lima puskesmas yang diteliti, hal ini yang membuat sistem pelayanan masyarakat setempat bisa menjadi kurang optimal dan terjadi penumpukan pasien di rumah sakit umum daerah. Dari analisis berdasarkan 6 karakteristik rujukan diatas, dapatlah kita lihat bahwa penyebab tingginya angka rujukan adalah karena keenam pokok yang harus dipenuhi setiap kali merujuk pasien dari PPK I ke PPK II belum diterapkan dengan baik.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jaminan Kesehatan Nasional, Angka Rujukan, Pelayanan Kesehatan Lanjutan |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 07:54 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 07:54 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47986 |