TITIK NYALA, NILAI KALOR TERHADAP SFC CAMPURAN BIODIESEL, NYAMPLUNG-JELANTAH (4:1) PADA LEVEL B0-B40

Saat ini cadangan minyak bumi semakin sedikit sedangkan pengguna kendaraan bermotor semakin bertambah, hal ini mengakibatkan kebutuhan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi semakin meningkat. Untuk mengurangi masalah tersebut, biodiesel dapat menjadi solusi bahan bakar alternatif karena berasal dari minyak nabati yang mudah diperoleh. Biodiesel dari minyak nabati memiliki keunggulan karena dapat terurai secara alami, ramah lingkungan, dan dapat diperbaharui. Namun, diodiesel dari minyak nabati memiliki kekurangan yaitu nilai kalor yang rendah dan viskositas yang tinggi. Minyak nabati atau biodiesel dapat dibuat dengan membuat variasi campuran minyak nyamplung dan minyak jelantah perbandingan 4:1. Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode yaitu degumming, esterifikasi dan transesterifikasi.