PERAN EFIKASI DIRI TERHADAP STRES AKADEMIK MAHASISWA AKTIVIS MASJID (STUDI KASUS PADA MAHASISWA ASRAMA MASJID SYUHADA YOGYAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran efikasi diri mahasiswa aktivis Masjid Syuhada; (2) mengetahui gambaran stres akademik mahasiswa aktivis Masjid Syuhada; (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa aktivis Masjid Syuhada dalam mengatasi stres akademik; (4) mengetahui peran efikasi diri terhadap stres akademik mahasiswa aktivis Masjid Syuhada. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipan atau subjek dalam penelitian ini adalah enam orang mahasiswa/mahasiswi Asrama Masjid Syuhada Yogyakarta yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dengan variasi maksimal. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementara kredibilitas penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan periode waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran efikasi diri mahasiswa aktivis Masjid Syuhada adalah tugas dan amanah yang sulit dikerjakan terlebih dahulu dengan maksimal sebelum mencari bantuan atau informasi dari orang lain. Sementara gambaran stres akademik mahasiswa aktivis Masjid Syuhada adalah keterlambatan dalam menyelesaikan tugas atau amanah menimbulkan perasaan sedih, tidak enak hati, merasa bersalah, dan malu. Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa aktivis Masjid Syuhada dalam mengatasi stres akademik meliputi pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dan kondisi fisiologis yang dimiliki oleh mahasiswa. Peran efikasi diri terhadap stres akademik adalah mengembangkan pola pikir individu dalam memandang sebuah masalah atau tugas akademiknya, membentuk kepribadian individu dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, meningkatkan keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas yang dimiliki, memudahkan individu dalam beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang berbeda, mengurangi tekanan individu apabila tidak mencapai target yang diharapkap, menurunkan dorongan status sosial yang dimiliki individu, serta menyiapkan individu dalam menghadapi orang tua yang saling berlomba atau bersaing dalam mendidik anak.