HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA

Motivasi belajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan akademik siswa, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk dukungan sosial dan penyesuaian diri. Dukungan sosial, baik dari keluarga, teman, maupun guru, dapat memberikan rasa aman dan dorongan emosional yang membantu siswa dalam menghadapi tantangan belajar. Sementara itu, kemampuan siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah juga memainkan peran krusial dalam menentukan sejauh mana mereka termotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan sosial, penyesuaian diri, dan motivasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan model korelasi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa, serta implikasinya dalam dunia pendidikan.Sampel penelitian terdiri dari 136 siswa yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan statistik deskriptif serta korelasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan signifikan antara dukungan sosial dan motivasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,671 dan nilai signifikansi 0,000 (sig < 0,05), yang mengindikasikan hubungan yang kuat dan positif. (2) Hubungan antara penyesuaian diri dan motivasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,497 dengan nilai signifikansi 0,000 (sig < 0,05), menandakan adanya hubungan positif yang sedang. (3) Terdapat hubungan linier yang kuat dan positif antara dukungan sosial serta penyesuaian diri terhadap motivasi belajar dengan koefisien korelasi total R = 0,669, yang menunjukkan bahwa peningkatan dalam dukungan sosial dan penyesuaian diri beriringan dengan peningkatan motivasi belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dan penyesuaian diri memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa, sehingga perlu diperkuat melalui program bimbingan dan pelatihan keterampilan sosial. Selain itu, temuan ini dapat dijadikan dasar untuk merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, dengan fokus pada aspek akademik, sosial, dan emosional siswa. Implementasi strategi pembelajaran yang personal dan interaktif juga penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.