Konsep Guru Ideal Menurut Imam Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya Ulumuddin

Guru adalah sosok yang paling diperhatikan belakangan ini, bukan saja dari profesionalismenya, tapi mencakup seluruh aktivitas kesehariannya. Guru dianggap manusia yang harus bertindak sempurna. Selain itu, guru seakan dituntut untuk bertindak seperti makhluk yang harus bersih dari segala bentuk tindak amoral. Maka dari itu, sosok guru idealpun sangat diperlukan sebagai figur teladan, baik ideal dalam hal karakteristiknya maupun dalam konsep pendidikannya. Salah seorang tokoh yang terkenal di bidang pendidikan, terutama pendidikan islam adalah Al Imam Al Ghazali. Ia dengan karyanya, Ihya ‘Ulumuddin, mampu menyampaikan dengan jelas mengenai konsep guru dan peserta didik yang ideal. Meski dikenal sebagai seorang sufi, Al Ghazali patut dinobatkan sebagai seorang ahli pendidikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara jelas mengenai konsep guru yang ideal sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin. Penelitian ini merupakan studi pustaka (library research) yang analisa datanya menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik Analisis isi (Content Analisys), yaitu penulis menjabarkan isi kemudian mendeskripsikan konsep guru ideal dari kitab Ihya Ulumuddin. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara membaca, menelaah buku-buku, jurnal, situs atau website, dan bahan informasi lainnya terutama yang berkaitan dengan konsep guru (pendidik) ideal menurut Al-Ghazali. Berdasarkan hasil analisis dapat disampaikan bahwa konsep guru ideal adalah guru yang mampu: 1) menunjukkan kasih sayang terhadap peserta didik; 2) meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam; 3) memberi nasehat kepada peserta didik; 4). mengajar dengan akhlak yang baik; 5). menghormati ilmu lain yang tidak ditekuni atau dipelajari; 6). mengetahui sampai sejauhmana kemampuan peserta didik; 7). menyampaikan ilmu kepada peserta didik yang terbatas kemampuannya; 8). mengamalkan ilmunya dan mampu mengamalkannya (menjadi teladan). Konsep tersebut masih relevan dengan konsep yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan saat ini, bahkan dapat direlevansikan dengan peran guru dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemic COVID-19.