PERLINDUNGAN ATAS HAK UPAH PEKERJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PT. MATARAM TUNGGAL GARMENT SLEMAN

Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai persoalan serius di sektor kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu pada sektor ekonomi di bidang ketenagakerjaan. Pandemi Covid-19 mengakibatkan sebagian besar perusahaan mengurangi, menghentikan kegiatan usahanya, sehingga banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja, kebijakan-kebijakan perusahaan tersebut akan berpengaruh pada berkurangnya dan/atau terhentinya sumber nafkah pekerja. Banyak perusahaan yang mengubah sistem kerjanya menjadi bekerja dari rumah (Work From Home). Selain itu, ada juga perusahaan yang menerapkan sistem kerja shift untuk pekerjanya. Hal-hal tersebut akan berdampak pada berkurangnya besaran upah yang diterima oleh para pekerja atau bahkan mendapatkan upah yang tidak layak karena jumlah waktu kerja yang sedikit. Permasalahan dalam bidang ketenagakerjaan tersebut, kemudian mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di PT. Mataram tunggal garment sleman terkait permasalahan perlindungan hak atas upah pekerja pada masa pandemi Covid-19, serta faktor apa saja yang menghambat pihak perusahaan dalam memberikan hak upah kepada pekerjanya. Pelaksanaan perlindungan hak upah pekerja PT. Mataram Tunggal Garment pada masa pandemi Covid-19 sudah sesuai dengan kebijakan pengupahan sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, jo Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan, serta peraturan pelaksana lainnya.