Palupi Fatma Ningtyas (2021) IMPLEMENTASI PROSES SELEKSI OBAT HALAL DI RUMAH SAKIT BERSERTIFIKAT SYARIAH. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (392kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (468kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (32kB)
Bab I.pdf
Download (101kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (157kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (41kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (614kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (31kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (178kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (421kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (391kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
<p><strong>Latar Belakang:</strong> Dalam Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit berdasarkan Prinsip Syariah disebutkan bahwa Rumah Sakit Syariah wajib menggunakan obat-obatan halal yang mendapat Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi proses seleksi obat halal di Rumah Sakit bersertifikat syariah, yakni Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta.</p>
<p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah Direktur Rumah Sakit, Kepala Instalasi Farmasi, Anggota Tim Farmasi dan Terapi dan Ketua Komite Syariah dengan dokumen utama adalah formularium rumah sakit.</p>
<p><strong>Hasil:</strong> Implementasi proses seleksi obat halal di Rumah Sakit Nur Hidayah berupa skrining syariah, obat label halal terbatas, penggunaan obat unsur haram dan kompromi menghasilkan jalan tengah.</p>
<p><strong>Kesimpulan:</strong> Skrining syariah dilakukan oleh komite syariah dengan melihat label halal MUI dan komposisi pada brosur/leaflet obat. Alkohol dan babi merupakan unsur haram yang diperhatikan dalam proses seleksi obat. Obat dengan label halal di Indonesia masih terbatas, obat-obatan yang tidak mempunyai sertifikat halal belum tentu mengandung unsur haram, sedang obat dengan sertifikat halal MUI mungkin adalah obat herbal yang tidak biasa digunakan di rumah sakit. Obat L dengan kandungan babi pernah digunakan di Rumah Sakit Nur Hidayah atas pertimbangan dan kesepakatan antara dokter dan pasien menggunakan <em>informed consent</em> syariah. Proses sertifikasi MUI untuk farmasi halal rumah sakit terkendala akibat keterbatasan rumah sakit sebagai <em>end-user</em>. MUI memberikan jalan tengah berupa komitmen dari produsen bahwa dalam proses produksi obat tidak menggunakan unsur yang diharamkan, namun komitmen tersebut masih sulit diterbitkan.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 15 Dec 2021 04:03 |
Last Modified: | 15 Dec 2021 04:03 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/5527 |