Evaluasi Terapi Nyeri Neuropati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Periode Tahun 2018-2020

Menurut IDF pada tahun 2019 diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan prevalensi penderita DM di Indonesia menepati urutan ke-7 dari 10 negara dengan penderita DM tertiggi di dunia. Diabetes melitus dapat menimbulkan komplikasi kronis salah satunya neuropati diabetik. Beberapa pedoman terapi telah merekomendasikan penggunaan terapi farmakologi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien, namun masih terdapat beberapa ketidaktepatan pemberian terapi nyeri neuropati diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi terapi nyeri neuropati diabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di instalasi rawat jalan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping periode tahun 2018-2020.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental secara deskriptif analitik. Pengambilan data rekam medis dilakukan secara retrospektif dan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data rekam medis pasien DM Tipe 2 dengan komplikasi neuropati diabetik dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada bulan September-Desember 2020. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 84 pasien dengan menggunakan metode total sampling. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk diagram, grafik dan Tabel berupa persentase kesesuaian terapi berdasarkan pedoman AAN 2011, PERDOSSI 2011, DIH 2009, dan BNF 2017.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat nyeri neuropati diabetik terbanyak adalah Gabapentin sebanyak 41 pasien (22,4%). Obat nyeri neuropati diabetik tunggal yang sering digunakan yaitu Gabapentin sebesar 42,3%, sedangkan obat kombinasi yang sering digunakan yaitu kombinasi vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12 + amitriptilin sebesar 15,7%. Evaluasi terapi neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping menunjukkan hasil bahwa 100% tepat indikasi, 100% tepat obat, 100% tepat dosis, dan 100% tepat pasien. Persentase ketepatan terapi nyeri neuropati diabetik keseluruhan didapatkan hasil sebesar 100%.