KEBIJAKAN PARIWISATA HALAL KOREA SELATAN (2013-2020)

Kebijakan pariwisata halal telah menjadi alternatif dalam diversifikasi industri pariwisata. Bagi negara-negara mayoritas non Muslim seperti Singapura, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan, kebijakan pariwisata halal ini dapat memperluas segmentasi pasar khususnya wisatawan dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. Literatur terdahulu masih lemah, karena hanya membicarakan kebijakan pariwisata halal dari perspektif ekonomi. Tulisan ini bertujuan untuk menemukan faktor penyebab kebijakan pariwisata halal Korea Selatan dan dampaknya. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan menggunakan metode observasi langsung dan pengumpulan data melalui wawancara. Tulisan ini berargumen bahwa dampak ekonomi dan pasar bukan sebagai satu-satunya dampak dari kebijakan ini, melainkan juga terdapat dampak politik dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab kebijakan pariwisata halal adalah faktor ekonomi, politik, dan sosial serta selain berdampak terhadap ekonomi, kebijakan ini juga berdampak bagi peningkatan kerja sama antara Korea Selatan dengan negara-negara Muslim (politik) serta pertumbuhan Muslim di Korea Selatan (sosial). Studi ini merekomendasikan agar penelitian mengenai pariwisata halal ini dilakukan di negara mayoritas non muslim lainnya, bisa pula dibandingkan dengan negara berpenduduk mayoritas muslim. Kemudian, jangkauan waktu penelitian juga bisa ditambahkan untuk melihat hasil apakah berbeda dengan jangkauan waktu yang hanya diteliti lima tahun. Penelitian ini juga bisa diteliti dari sudut pandang bidang keilmuan yang lain selain hubungan internasional