Farid Setiawan (2021) KARAKTER KEPEMIMPINAN MENURUT KI BAGUS HADIKUSUMA DAN SUKARNO: TINJAUAN PSIKOLOGI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (168kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (342kB)
Bab I.pdf
Download (342kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (420kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (420kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (393kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (341kB)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (383kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (143kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (79kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
<p>Studi ini dilakukan untuk merekonstruksi pemikiran Ki Bagus dan Sukarno tentang karakter kepemimpinan. Dengan menggunakan metode sejarah pemikiran dan <em>content analysis </em>yang disajikan berdasarkan pola pikir sistemik, studi ini menemukan bahwa pemikiran Ki Bagus tentang pemimpin identik dengan paradigma psikologi kepemimpinan profetik (<em>psycho-prophetic leadership</em>). Paradigma ini menekankan pada konsep kepemimpinan moral-religius, sehingga Ki Bagus merumuskan delapan karakter mulia seorang pemimpin yang merupakan pantulan dari sifat-sifat dan nilai-nilai perjuangan para Nabi dan Rasul, serta dibangun di atas pilar Iman, Islam dan Ihsan. Berbeda dengan Ki Bagus, pemikiran Sukarno lebih identik dengan paradigma psikologi kepemimpinan politik (<em>psycho-political leadership</em>). Paradigma kepemimpinan rasional-politis ini digunakan Sukarno dalam merumuskan sepuluh karakter pemimpin yang diarahkan pada perubahan mental manusia Indonesia agar sesuai jiwa nasional berdasarkan amanat Proklamasi dan Pembukaan UUD 1945. Dalam menjalankan kepemimpinan, Ki Bagus identik dengan tipe kharismatik-demokratik, dan Sukarno menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik-otoriter. Sekalipun dua pahlawan nasional tersebut memiliki banyak perbedaan, tetapi Ki Bagus dan Sukarno sama-sama bercita-cita mulia, yaitu membangun dan merawat persatuan seluruh elemen bangsa.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Program Doktor > Psikologi Pendidikan Islam S3 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 08 Nov 2021 03:54 |
Last Modified: | 08 Nov 2021 03:54 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/6919 |