Performativitas Gender dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku

Muna Rizqa Alam Pratidina (2021) Performativitas Gender dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (970kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (143kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (92kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (181kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (69kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

<p>Selama ini konsep heteronormativitas merupakan sebuah konsep yang diyakini paling benar di masyarakat menganggap dan heteroseksual adalah satu-satunya hubungan yang paling alamiah. Adanya konsep heteronormativitas membatasi ruang gerak dan mengekspresikan gendernya bagi seseorang. Judith Butler yang merupakan seorang pasca struktualis menolak pandangan heteronormativitas yang ada di tengah masyarakat yang juga merupakan sebuah hal yang sulit untuk ditinggalkan. Film <em>Kucumbu Tubuh Indahku </em>karya Garin Nugroho ini mencoba memberikan pandangan yang sama akan apa yang diutarakan oleh Butler. Ia mencoba keluar dari nilai heteronormativitas dengan menampilkan karakter-karakter yang dianggap bersimpangan dengan nilai heteroseksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara sutradara mengkonstruksi tokoh-tokoh di dalam filmnya sehingga dapat menunjukkan kebebasan dalam mengekspresikan gender di setiap individunya di tengah nilai-nilai kultur dominan (heteronormatif). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika model Roland Barthes dengan menganalisis secara dua tahap yaitu denotasi dan konotasi. Cara sutradara dalam mengonstruksi tampilan gender dalam film ini dengan menunjukkan penampilan dan juga seksualitas yang terdapat pada masing-masing tokohnya, seperti cara berpakaian, gestur, penggunaan aksesoris yang dalam norma heteroseksual merupakan sebuah penciri dari gender tertentu digunakan secara universal tanpa ada batasan-batasan dengan gender yang mengikat. Film ini menunjukkan adanya resistensi terhadap heteronormativitas dengan menunjukkan kategori gender dan seksualitas yang sangat cair (<em>fluid</em>). Performativitas gender yang terjadi di dalam film ini merupakan sesuatu yang kompleks, dikarenakan bukan hanya menampilkan imitasi dari sebuah gender, tetapi juga menghindari pengulangan akan model heteronormativitas tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya.</p>

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 08 Nov 2021 03:39
Last Modified: 08 Nov 2021 03:39
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/7023

Actions (login required)

View Item
View Item