YUDHI RAHMANTO (2009) SISTEM PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA II A YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (89kB)
Bab I.pdf
Download (112kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (40kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (175kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (47kB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIa Yogyakarta jalan Kaliurang Km 17 Pakem Sleman Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau tulisan secara sistematis, faktual serta akurat mengenai fakta-fakta. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa kualitatif, dimana data yang diperoleh, diklasifikasikan, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil analisis input pembinaan meliputi ; peraturan pembinaan yaitu Kepmen M.02- PK.04.10.Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana, PP No.31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Panduan Umum Pembinaan Narapidana Narkoba. Input dana pembinaan meliputi dana pembinaan jasmani, pembinaan mental dan agama, pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, pembinaan ketrampilan dan perawatan. Input sarana dan prasarana meliputi sarana dan prasarana pembinaan kepribadian dan pembinaan ketrampilan, input sumber daya manusia meliputi pegawai, narapidana, dan masyarakat. Hasil analisis proses pembinaan, pedoman yang digunakan untuk pelaksanaan pembinaan adalah Kepmen M.02-Pk.04.10.Tahun 1990 dan PP No.31 Tahun 1999, merupakan pedoman pembinaan untuk narapidana umum yang pelaksanaannya berupa tahapan pembinaan, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian, bentuk pembinaan tersebut terdiri dari berbagai jenis kegiatan pembinaan. Input dana hanya untuk 5 jenis pembinaan yang mendapat anggaran pembinaan, pada proses pelaksanaan dialokasikan untuk seluruh kegiatan pembinaan yang ada dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada. Sarana dan prasarana tidak effektif karena tidak disesuaikan dengan jenis kegiatan kemandirian yang ada. Sumber daya pegawai bidang pembinaan tidak sesuai dengan jumlah narapidana dan sumber daya yang dimiliki kurang mencukupi. Sasaran pembinaan kepribadian bahwa, semua narapidana menerima program pembinaan kecuali untuk pembinaan intelektual tidak mencukupi dan juga pembinaan kemandirian tidak semua narapidana menerima program tersebut. Tujuan pembinaan kepribadian dapat tercapai, yang dapat diketahui dari perilaku narapidana yaitu tindak pelanggaran tata tertib minimal. Guna pencapaian tujuan pembinaan narapidana narkoba, perlu mengoptimalkan input pembinaan, yaitu diberlakukannya Panduan Umum Narkoba, pemberian dana pada setiap jenis kegiatan, sarana dan prasrana disesuaikan dengan kebutuhan pembinaan, penambahan jumlah pegawai dan meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi yang dapat mendukung pelaksanaan pembinaaan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 02:58 |
Last Modified: | 27 Jul 2022 02:58 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8859 |