PERANAN OXFAM INGGRIS RAYA DALAM MENGEMBANGKAN PERDAGANGAN ADIL DI INDONESIA ( 2003 ) ( STUDI KASUS PERDAGANGAN ALTERNATIF DI YOGYAKARTA )

ESTI SISWANDARI (2010) PERANAN OXFAM INGGRIS RAYA DALAM MENGEMBANGKAN PERDAGANGAN ADIL DI INDONESIA ( 2003 ) ( STUDI KASUS PERDAGANGAN ALTERNATIF DI YOGYAKARTA ). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (148kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (52kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (57kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (76kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (69kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (30kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)

Abstract

Konsep Perdagangan bebas (free trade) yang terus menerus dikampanyekan oleh negara-negara liberal dan didukung oleh rezim internasional sejak dari GATT (General Agreements on Trade and Tariffs) hingga WTO (World Trade Organisation) yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melalui ekspor ke pasar internasional, pada awal mulanya akan meningkatkan kesejahteraan negara-negara miskin ataupun negara-negara berkembang. Akan tetapi tidak sedikit permasalah-permasalahan yang sangat krusial dalam konsep perdagangan bebas seperti: masalah penyeragaman ketentuan yang menghilangkan fleksibilitas negosiasi-negosiasi perdagangan antar negara, masalah kompetisi perdagangan yang dapat mengakibatkan tidak meratanya distribusi kesejahteraan, masalah pembagian kerja internasional yang dapat menciptakan ketidak merataan tingkat pendapatan antar Negara, sehingga lahirlah konsep perdagangan adil atau fair trade. DI Indonesia, fair trade baru muncul pada tahun 1970-an dengan melibatkan UKMUKM yang memproduksi barang-barang kerajinan. Pada pertengahan 1990-an, gerakan fair trade Indonesia berkembang pada komoditi pertanian khususnya pertanian organis. Perkembangan ini ditandai dengan berkumpulnya beberapa ORNOP di tahun 1996 di Yogyakarta yang difasilitasi oleh Oxfam GB/Indonesia. Tindak lanjutnya didirikanlah Konsorsium Masyarakat Fair Trade (KMFT) pada Oktober 1997 dengan agenda pertama menentukan langkah

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 26 Jul 2022 03:49
Last Modified: 26 Jul 2022 03:49
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8873

Actions (login required)

View Item
View Item